Sabtu, 06 Juni 2015

PEMELIHARAAN DAN PAKAN AYAM KAMPUNG (tugasQu)



PEMELIHARAAN DAN PAKAN AYAM KAMPUNG

 Dalam pemeliharaan ayam kampung, Peternak diharapkan mampu mendapatkan hasil utama berupa telur,dan hasil sampingannya berupa penjualan ayam afkir dan kotoran ayam.

Menurut penelitian para ahli perunggasan, pemeliharaan ayam kampung secara tradisional, menghasilkan telur sebanyak 30-50 butir/ekor/tahun. Namun dengan pemeliharaan yang baik produksi tersebut dapat ditingkatkan menjadi 125-150 butir/ekor/tahun, dengan berat telur rata-rata 43,6 gram/butir. Produktivitas ayam kampung dengan  pemeliharaan tradisional hanya mencapai 19,03% setiap hari, tetapi dengan perbaikan  tatalaksana dan peningkatan mutu genetik, produksi dapat ditingkatkan antara 41,3% sampai dengan 54,35%.

Keberhasilan Peternak sangat tergantung dari faktor tatalaksana pemeliharaan ayam,yang meliputi: Pemeliharaan anak ayam (bibit), Pemeliharaan ayam dara, dan Pemeliharaan induk ayam(babon). Oleh karena itu, Peternak harus selalu memperhatikan tempat(kandang), pakan,minum, kesehatan dan tingkat produktivitas ayam.

1.      Pemeliharaan anak ayam (bibit)
Sebelum anak ayam dimasukkan ke kandang, kandang harus disemprot dulu dengan obat cuci hama yang tidak berbahaya. Penyemprotan yang sama dilakukan juga terhadap peralatan, seperti tempat pakan dan tempat minum. Pemberian pakan dilakukan empat kali dalam sehari,yaitu pada jam 06.00,09.00,12.00,dan 15.00. Jumlah pakan pada jam –jam awal diberikan lebih banyak dan semakin siang semakin dikurangi. Pakan untuk anak ayam harus berupa tepung sebab alat pencernaannya belum sempurna.
Ketahanan tubuh anak ayam terhadap kuman sangat rendah. Oleh karena itu anak ayam harus sering diberi vitamin untuk menjaga ketahanan tubuh, memacu pertumbuhan dan bulu.Vitamin ini dapat diberikan melalui air minum.
2.      Pemeliharaan ayam dara
Ayam dara adalah ayam yang sudah menginjak umur tiga bulan. Pada umur ini anak ayam sudah dapat dipindah ke kandang ayam dara. Kandang juga harus disemprot dulu dengan obat cuci hama,karena ayam dara juga masih peka terhadap kuman penyakit.
Pemberian pakan  bisa dikurangi frekuensinya menjadi tiga kali sehari yaitu pada jam 06.00,11.00,dan 15.00.Ransum yang digunakan lebih kasar daripada yang di gunakan atau yang diberikan pada anak ayam. Pemeliharaan vitamin masih diperlukan untuk ketahanan tubuh dan untuk lebih memacu pertumbuhan.Ayam dara yang sudah berumur 4-5 bulan sudah data diseleksi antara ayam jantan dan ayam betina.
3.      Pemeliharaan induk ayam(babon)
Sesudah umur 7-8 bulan, ayam dimasukkan kedalam kandang battery, karena sebagian sudah mulai menghasilkan telur. Pemindahan sebaiknya dilakukan pada waktu senja agar ayam tidak stress. Pada pagi hari setelah pemindahan,induk diberi antibiotic/antistress yang biasa didapatkan di poultry shop terdekat.
Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari,yaitu pada jam 06.00, dan 14.00. Ransum yang diberikan lebih kasar daripada yang dberikan  pada ayam dara. Vitamin tetap diperlukan  untuk nenjaga  ketahanan dan sebagai pemacu produksi telur.
4.      Kegiatan sehari-hari
a.)    Memberi pakan
b.)    Membuat catatan harian
         Ø  Pemberian pakan dan konsumsi yang benar
         Ø  Pemberian obat,vitamin dan vaksin
         Ø  Pembelian sarana produksi:pakan,peralatan dan obat-obatan
         Ø  Produktivitas ayam
         Ø  Kematian ayam,penjualan ayam,penjualan telur dan sebagainya.
c.)    Penimbangan ayam
      Penimbangan anak ayam dan ayam dara dilakukan setiap minggu sekali untuk mengetahui laju pertumbuhannya.
d.)   Menghindari gangguan dari luar

Setelah membahas tentang pemeliharaan ayam kampung sekarang,membahas tentang pakan ayam kampung.
            Pakan merupakan sarana produksi terbesar dalam suatu usaha peternakan.Untuk mengatur pengelolaan pakan, agar biaya pakan dapat ditekan tanpa mengganggu  pertumbuhan ayam, dapat diterapkan teknik efisiensi pakan sebagai berikut:
1.)                Komsumsi

            Pemberian pakan terhadap ayam, selain bertujuan untuk menjamin pertambahan berat badan yang paling ekonomis, juga untuk pertumbuhan, penggemukan serta untuk menjamin produksi telur secara optimal selama periode bertelur. Pakan yang dikonsumsi oleh setiap ekor dapat berbeda, bahkan pemilikan  ayam dalam jumlah yang samapun akan berbeda antara peternak yang satu dengan peternak yang lainnya.
            Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi pakan adalah jenis ayam, besar tubuh, suhu udara, fase produksi, system perkandangan, tempat pakan, tingkat penyakit, kondisi air minum, kepadatan ayam dalam kandang dan kandungan energy dalam ransum.

2.)        Macam dan fungsi zat makanan
a.)   Air
            Air sangat penting dalam proses metabolism, pencernaan dan proses pertumbuhan lainnya. Air sangat berperan dalam tubuh dan telur ayam. Kandungan air dalam tubuh ayam berkisar ntara 55-78%, dimana semakin tua umur ayam semakin berkurang kandingan airnya.Sedangkan  dalam telur kandungan airnya adalah 66%.
b.)   Karbohidrat
            Karbohidrat merupakan bagian terbesar dari ransum yang diberikan yaitu 75%.Zat ini diperlukan untuk pembentukan lemak tubuh,pertumbuhan dan sebagai sumber energy. Karbohidrat terdiri dari bahan ekstrak tanpa nitrogen dan serat kasar. Serat kasar sendiri berguna untuk merangsang fungsi alat pencernaan. Tetapi bila pemberian serat kasar berlebihan justru akan menurunkan penyerapan sari makanan,dan produksi telur akan mengalami penu runan. Kebutuhan serat kasar untuk anak ayam adalah 5%, sedangkan untuk ayam dara dan induk masing-masing 7% dan 9 - 10%.
c.)   Lemak
            Lemak merupakan zat gizi yang berfungsi sebagai cadangan energy. Jumlah yang dibutuhkan dalam ransum hanya sekitar 4-5%. Apabila terlalu banyak kandungan  lemak dalam ransum,justru akan menurunkan produksi telur.
e.)      Protein
            Protein digunakan untuk menjaga pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak, sebagai sumber pemanasan tubuh dan sebagai bahan pembentukan telur. Untuk anak ayam kebutuhan protein sebanyak 21%, sedangkan untuk ayam dara dan induk masing-masing sebanyak 15-19% dan 18%.
f.)       Mineral
            Peranan mineral sebagai bahan pembentuk alat-alat tubuh seperti tulang, darah, kerabang telur dan ikut memperlancar proses kehidupan dalam tubuh. Oleh karena itu, mineral harus ada pada tubuh ayam, meskipun dibutuhkan dalam jumlah sedikit:
Calcium (Ca) dan Phosphor(P) diperukan untuk pembentukan tulang dan kulit telur.Natrium(Na)dan Chlorida(Cl) sangat berguna untuk manghindari nafsu makan yang rendah, tampak lesu, bulu suram dan sifat kanibalisme. Magnesium (Mg) dibutuhkan dalam jumlah yang kecil. Ferum(Fe), Cobalt (Co) dan Cuprum (Cu) merupakan tiga mineral yang biasa kita kenal sebagai trace mineral yang berfungsi dalam membentuk butir-butir darah merah(hemoglobin).
g.)      Vitamin
            Vitamin diperlukan oleh tubuh ayam untuk pertumbuhan, reproduksi(penetasan), produksi telur dan mempertahankan kondisi tubuh. Vitaminnya yang dibutuhkan yaitu:vitamin A,vitamin D,vitamin E,vitaminK,vitamin B1,vitamin B2,vitamin C,dan vitamin B6.

3.)  Sumber zat makanan
            Zat-zat makanan biasa diperoleh dari bahan makanan seperti pada table di bawah ini:
a.       Kandungan zat makanan dalam berbagai bahan pakan
Bahan Pakan
Protein(%)
Lemak(%)
Karbohidrat(%)
Serat kasar(%)
Jagung
Gandum
Menir
Bekatul
Dedak halus(petani)
Dedak halus(pabrik)
Kacang hijau
Kacang kedelai
Bungkil kedelai
Bungkil kelapa
Bungkil kacang tanah
Tepung ikan
Tepung tulang
Tepung udanng
Daun petai cina
9,0
11,9
8,9
10,8
10,1
13,6
24,2
37,5
44,4
20,5
43,9
61,8
6,8
46,6
5,9
4,1
1,9
2,0
2,9
4,9
8,2
1,1
17,4
4,0
6,7
6,0
7,8
2,0
2,8
1,2
68,7
77,1
77,2
61,3
48,1
50,8
54,5
21,9
29,4
43,0
25,1
3,8
2,6
0,9
11,5
2,2
2,6
1,0
4,9
15,3
8,0
5,5
6,9
6,2
10,3
12,6
0,6
1,1
11,2
7,1
                                                     
     b.Kandungan mineral dan vitamin dalam bahan pakan
Bahan pakan
Sumber vitamin
Tepung tulang
Ikan teri
Mineral mix
Garam dapur
Minyak ikan
Jagung
Tepung hati
Susu bubuk
Hijauan/Sayuran
Kecambah
Tepung ikan
Daging
Ca,P
Ca,P,NaCl,Vit A,Vit B6.
Ca,P,NaCl,Mg
NaCl
Vit A,Vit D
Vit A,Vit E,Vit B6,Mg
Vit A,Vit D,Vit B6
Vit B,Vit B2,Vit B6
Vit A,Vit B6,Vit E,Vit K
Vit E
Vit B2
Vit B2,Vit B6


4.) Cara menyusun ransum
            Dalam penyusunan ransum perlu diperhatikan beberapa hal,antara lain:
a.)    Daftar harga dari bahan pakan.
b.)    Bahan pakan yang berkualitas tinggi,dalam kondisi baik,dan tidak busuk.Bahkan mudah di dapat dan di beli sehingga susunan ransum tidak di ubah-ubah.
c.)    Kebutuhan energy,Protein,Ca,P dan zat lainnya,sesuai dengan umur ayam.

Setelah semua yang dibutuhkan di atas terpenuhi,langkah selanjutnya adalah:
a.)    Memilih dan membeli bahan-bahan yang dibutuhkan
b.)    Menetapkan kebutuhan energy,protein,lemak,serat kasar,Ca danP.
c.)    Menghitung bahan yang digunakan untuk mencapai kebutuhan zat makanan.
d.)   Munyusun dan membuat ransum yang dikehendaki.

Selain menggunakan bahan pakan yang cukup banyak, penyusunan  ransum biasa dengan menggunakan konsentrat yang dicampur dengan bekatul dan jagung.Cara memenuhi kebutuhan zat gizi pada prinsipnya sama dengan penyusunan ransum di atas.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 1987. Intensifikasi Ayam Buras Melalui Sapta Usaha, Swadaya Peternakan Indonesia (28) : 32-33. Jakarta.

Barinth, H. 1988. Penyakit Saluran Pernafasan pada Ayam Pedaging. Poultry Indonesia, No.90/Th.VIII,hlm.8. Jakarta

Rasyaf,IR.,MS. 1987. Beternak Ayam Kampung, Penebar Swadaya. Jakarta.

Ronny R. N. 1988. Meningkatkan Produktivitas Ayam Kampung, Poultry Indonesia, No.34,Th.XIX,hlm.26-27. Jakarta.

Siregar, A. P dan M. Sabrani. 1971. Teknik Modern Beternak Ayam CV Yasaguna. Jakarta.

Teguh B. 1987. Vaksinasi ND pada Ayam Buras, Poultry Indonesia, No.94/Th.VIII,hlm.9. Jakarta.

Welly S. 1987. Tatalaksana pada Masa Penggeraman dan Penetasan. Poultry Indonesia, No.87/TH.VIII,hlm.12-13,  Jakarta.