Selasa, 02 Juni 2015

MENGENAL AYAM KALKUN



MENGENAL AYAM KALKUN
Kalkun merupakan jenis unggas yang berasal dari kalkun liar yang didomestikasikan oleh suku bangsa Indian pada zaman pro-Colombia. Kalkun ini bersifat poligamus yang artinya satu jantan dapat digunakan untuk banyak betina, karena bertemu, berkenalan dan berpasangan dapat dilakukan dengan lebih dari satu betina. Tingkah laku kalkun induk dalam care and giving sangat terlihat dimana kalkun betina sangat senang melindungi anaknya dibawah bulu-bulu sayap terhadap udara dingin dan berbagai ancaman. Untuk jantannya khususnya kalkun muda lebih suka bertarung untuk mendapatkan kedudukan dan kehormatan dalam kelompoknya yang  biasanya terjadi pada usia 3-5 bulan.
Kalkun mempunyai pertumbuhan tubuh yang bagus dan memiliki tubuh lebih besar daripada angsa. Kalkun jantan tipe berat dapat mencapai berat lebih dari 13,6 kg pada umur 12 minggu. Daging kalkun memiliki kandungan protein 30,5% dan kandungan lemak 11,6%. Produktivitas kalkun ini meliputi produksi telur, fertilitas dan daya tetas kalkun, daya hidup dan efisiensi pertumbuhan (bobot) kalkun pada umur tertentu.

Produksi Telur Kalkun
Kalkun merupakan jenis unggas yang bertelur dalam jumlah yang rendah sampai sedang. Oleh karena itu kalkun sering dibudidayakan untuk tujuan pedaging. Pada usia dewasa, kalkun betina dapat bertelur dalam jumlah 10-14 butir dan mencapai 200 telur pertahun tergantung jenis atau varietasnya, dengan berat telur sebesar 60-100 g per butir dengan siklus sekitar 6 bulan (Prayitno dan Murad 2009). Telur tetas tersebut yang fertil sebanyak 80-90% dan telur yang fertil itu akan menetas sekitar 75-80%. Potensi kalkun betina yang muda dalam produksi telur lebih tinggi daripada kalkun yang tua (Rasyaf dan Amrullah, 1983). Tingkat produksi telur maksimum pada kalkun bibit cukup rendah yaitu sebesar 55-65% lebih rendan sedikit dari tingkat produksi maksimum pada ayam petelur tipe medium. Walaupun tingkat produksinya rendah dibandingkan ayam petelur tetapi pada periode umur 6-12 bulan produksinya sekitar 100-150 butir dengan berat telur 60-85 gram/butir. Pada produksi berikutnya jumlah telur semakin sedikit tetapi ukurannya semakin  besar dengan berat sekitar 80-100 gram/butir (Prayitno dan Murad 2009). Waktu yang dibutuhkan untuk menetaskan telur tetas kalkun selama 28 hari, satu minggu lebih lama dari ayam dan dua hari lebih cepat dari angsa (Rasyaf dan Amrullah, 1983).
Pada masa bertelur pertama seekor induk kalkun mampu menghasilkan 50-120 butir telur per tahun, sedangkan pada masa berikutnya hanya mampu menghasilkan 40-70 butir telur pertahun (Blakely dan Bade, 1994).
Tabel 1. Kemampuan bertelur pada beberapa macam unggas
Spesies
Rata-rata ukuran pada clutch (jumlah)
Maksimum produksi pertahun (butir)
Ayam


Tipe petelur
10-14
300-360
Tipe pedaging
10-14
190-200
Game atau fancy
10-14
60
Itik petelur
14-20
250-350
Kalkun
11-15
220
Angsa
12-20
100
Puyuh
2
130
Merpati
-
50
Kenari
4-5
60
Sumber :  Campbell dan Lasley (1997) dalam Rasyaf (1991)

Fertilitas dan Daya Tetas Kalkun
Fertilitas adalah presentase telur yang fertil dari seluruh telur yang digunkan dalam suatu penetasan (Suprijatna, et al.,2008). Faktor yang mempengaruhi fertilitas yaitu sperma,ransum,hormon, respon cahaya, umur dan daya tetas (Sutrisno, 2012).
Dalam kondisi lingkungan dan cara pemeliharaan yang sangat beragam, fertilitas dan daya tetas telur kalkun lokal  juga termasuk rendah. Fertilitas telur berkisar antara 60-90%, sedangkan daya tetasnya hanya 40-80%. Selain faktor genetis, rendahnya produksi telur, fertilitas dan daya tetas dipengarui oleh pakan yang seadanya dan juga teknik pemeliharaan yang kurang sesuai dengan kalkun (Prayitno dan Murad 2009). Mnurut Jull (1982), fertilitas telur kalkun tipe berat sebesar 74%, sedangkan tipe medium sebesar 78%. Hasil penelitian Hale (1953) fertilitas sangat dipengaruhi sex ratio. Pada sex ratio 1:24 dengan kandang yang berukuran (10x16)m akan menghasilkan fertilitas sebesar 86,8%, sedangkan pada sex ratio 1:24 dengan  ukuran  kandang (20x16)m menghasikan fertilitas sebesar 77,6%.
Daya tetas adalah angka yang menunjukkan tinggi rendahnya kemampuan telur untuk menetas(Suprijatna, et al.,2008). Daya tetas telur dipengaruhi oleh penyimpanan telur, suhu dan kelembaban mesin, umur induk,dan kebersihan telur North dan Bell (1990).

Daya Hidup dan Efisiensi Pertumbuhan Kalkun
Anak kalkun yang baru menetas dilihat dari kondisi fisiknya lemah sekali, dan induknyapun tidak terampil dalam mengasuh anaknya dan membantu mencari anaknya.
Pertumbuhan kalkun dapat dipilah menjadi tiga tahap, yaitu starter pada umur 0-8 minggu, grower pada umur 8-16 minggu dan finisher pada umur 16 minggu untuk betina dan 24 minggu untuk kalkun.
Kalkun pada tahap starter masih membutuhkan protein tinggi namun pertumbuhannya relatif lambat. Pada tahap grower masih membutuhkan protein namun lebih sedikit dari kebutuhan tahap starter dan pertumbuhannya  meningkat cukup tinggi. Setelah melewati fase grower atau yang sering disebut thap finisher pertumbuhan kalkun akan berhenti, tetapi untuk jantan pertumbuhanya masih meningkat (grower) setelah umur 24 minggu pertambhan bobotnya tidak beitu tampak, karena disebabkan bertambahnya lemak dan makin tebalnya kulit kalkun tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
           
Blakely, J. dan D.H. Bade. 1994. Ilmu Peternakan. Gadjah Mada Universitas Press, Yogyakarta.

Hale, E.B. 1953. Defect in Sexual Behavior as Factor Affecting Fertility in Turkey. Journal Science. Vol 1. Departemen of Poultry Husbandry, The Pensylvania State. University Park, Pensylvinia. Hal 1059-1067.

North, M.O. dan D.D. Bell. 1990. Commercial Chicken Production Manual. 4Ed. Connecticut Avi Publishing. New York

Prayitno, D.S., dan B.C. Murad. 2009. Manajemen Kalkun Berwawasan Animal Welfare. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Rasyaf, M. dan Amrullah I.K. 1983. Beternak Kalkun. Penebar Swadaya. Jakarta

Suprijatna, E.,U. Atmomarsono, dan R. Kartasudjana. 2008. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Cetakan ke-2. Penebar Swadaya. Jakarta

Sutrisno,B. 2012. Menetaskan Telur yang Benar. http://bumiternak-betha. blogspot.com/ 2012/03/menetaskan-telur-yang-benar.html ( 07 Oktober 2014).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar